Penyakit Diare Pada Anak atau Balita

DIARE PADA ANAK
Pengertian Diare
    Diare merupakan sindrom penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melambat sampai mencair, serta bertambahnya frekuensi buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan.
    Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan. Kandungan air dalam tinja lebih besar dibandingkan biasanya (normal 100-200ml per jam tinja) atau frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan 3 kali pada anak.
    Diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (lebih dari tiga kali sehari) dan tinjanya berbentuk cair.



Penyebab Diare
    Anak yang mengalami diare disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit. Akan tetapi tidak sedikit diare yang disebabkan oleh faktor alergi komponen makanan, keracunan, dan malabsorpsi nutrisi. Sebenarnya diare bukan merupakan penyakit tetapi pertanda adanya bahaya dalam usus sehingga usus berusaha untuk mengeluarkannya dan terjadilah diare.
    Secara umum ada beberapa bakteri atau virus di saluran pencernaan anak yang menyebabkan diare diantaranya ialah bakteri (etamuba coli, salmonella, dan sigella), sedangkan virus diantaranya adalah (enterovirus dan rotavirus).
bakteri 
virus 


     Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab terjadinya diare antara lain adalah :

  1. Bayi atau balita memperoleh makanan atau minuman yang tidak bersih sehingga saluran pencernaan mengalami infeksi atau kuman penyebab diare.
  2. Anak memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau minuman tertentu seperti contohnya susu formula yang tidak cocok.
  3. Memakan atau meminum sesutau yang membuat anak keracunan
  4. Bayi atau balita mendapatkan makanan yang tidak sesuaiumurnya, salah satu reaksinya adalah diare. 


Tanda dan Gejal
    Diare membuat anak banyak kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuhnya. Jika cairan tubuhnya yang hilang tidak segera diganti maka anak akan mengalami dehidrasi.
Adapun berat dan ringannya dehidrasi dapat dicermatidari tanda-tandanya yaitu:

  1. Tanda anak yang mengalami dehidrasi ringan dan sedang yaitu anak rewel atau gelisah, terlihat sangat haus sehingga jika diberi minuman akan dihabiskan dengan segera, mata terlihat cekung, elastisitas kulit berkurang yang ditandai dengan lamanya waktu yang diperlukan bagi kulit untuk kemabi ke keadaan sebelumnya jika dilakukan tes cubitan didaerah kulit perut.
  2. Tanda anak yang mengalami dehidrasi berat adalah terlihat sangat lesu atau lemas, mata tampak sangat cekung, kesadaran berkurang atau bahkan tidak sadar, menolak untuk minum, kencing sedikit, atau bahkan tidak kencing dalam waktu yang lama, dibutuhkan waktu yang sangat lama bagi kulit untuk kembali ke keadaan sebelumnya setelah dilakukan cubitan di daerah kulit perut. Khusus bagi bayi yang mengalami dehidrasi berat ubun-ubun kepalanya jika diraba terasa cekung. 


Jenis-jenis Diare

  1. Diare cair akut yaitu lazim terjadi yang ditandai oleh BAB lebih dari tiga sehari dan berlangsung kurang dari 2 minggu.
  2. Diare persisten yaitu diare berlangsung lama melebihi 2 minggu.
  3. Disentri yaitu diare dimana keluarnya tinja disertai darah atau lendir.
  4. Kolera yaitu diare yang ditandai dengan tinja yang berwarna putih seperti cucian air beras (putih keruh), mengeluarkan bau busuk, berjumlah banyak dan sering, sehingga bayi atau balita rentan mengalami dehidrasi berat.
  5. Diare terkait antibiotik yaitu diare yang merupakan efek dari ketidakcocokan terhadap antibiotik tertentu.
  6. Diare gizi buruk yaitu segala jenis diare yang disertai kondisi gizi buruk pada bayi atau balita. 

Pencegahan dan Pengobatan di Rumah
    Cara yang bisa dilakukan orangtua di rumah untuk mencegah terjadinya diare pada anak yaitu:

  1. Bagi bayi berikan ASI eksklusif agar daya tahan tubuhnya prima.
  2. Ketika usia bayi sudah mencapai 6 bulan, berikan makanan tambahan secara bertahap. Jumlah dan tingkat kelembutannya harus disesuaikan dengan usia agar sistem pencernaannya dapat menyesuaikan dengan baik.
  3. Membiasakan meminum air yang sudah dimasak dengan mendidih.
  4. Jangan biarkan anak bermain ditempat yang kotor.
  5. Peralatan makan anak setelah digunakan harus dicuci menggunakan air yang bersih. Gunakan air panas unuk menyeduh botol susu sebelum digunakan.
  6. Orangtua harus senantiasa menjaga kebersihan tangannya ketika hendak memberi makan atau memegang anak.
  7. Jangan memberikan mkanan yang terlihat agak basi atau bulukan, dan panaskan terlebih dahulu lauk pauk sisa hari sebelumnya.

    Cara yang bisa dilakukan orangtua di rumah untuk mengobati diare pada anak yaitu:

  1. Perbanyak frekuensi pemberian ASI atau susu formula.
  2. Perbanyak pemberian makanan atau minuman agar balita tidak mengalami kekurangan gizi atau dehidrasi dan mencegah berat badannya berkurang.
  3. Pertolongan pertama supaya tidak terjadi dehidrasi yaitu berikan oralit yang banyak dijual di apotik.
  4. Hindari pemberian obat anti diare karena dapat membahayakan bayi atau balita
  5. Apabila diare terus berlanjut disertai muntah-muntah dan mengalami dehidrasi berat segera bawa ke tenaga medis terdekat.

Daftar Pustaka 
Sefrina.A, Purnama S.C. 2012. Mengenal Mencegah Menangani Berbagai Penyakit Berbahaya Bayi     dan Balita. Jakarta Timur : Dunia Sehat.
Fida, Maya. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta : D-Medika.

Comments

Popular posts from this blog

Persalinan kala I, kala II, kala III, dan kala IV

Imunisasi Hepatitis B dan Imunisasi DPT

Biang Keringat dan Radang Tenggorokan