Imunisasi Hepatitis B dan Imunisasi DPT

IMUNISASI HEPATITIS B

Definisi Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis. Kandungan vaksin ini adalah HbsAg dalam bentuk cair.


Jumlah Pemberian Imunisasi Hepatitis B
Frekuensi pemberian imunisasi Hepatitis B sebanyak 3 kali dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama ke suntikan berikutnya.

Usia Pemberian Imunisasi Hepatitis B
Penyuntikan vaksin Hepatitis B sekurang kurangnya diberikan 12 jam setelah anak dilahirkan, asalkan kondisi anak stabil serta tidak ada gangguan pada paru-paru dan jantungnya. Penyuntikan selanjutnya dilakukan setelah usia anak 1 bulan.

Lokasi Penyuntikan
Penyuntikan vaksin Hepatitis B dilakukan pada lengan dengan cara intramuskuler, sedangkan pada bayi di paha lewat anterolateral (antero : otot-otot bagian depan, sedangkan lateral : otot bagian luar.




Efek Samping
Penyuntikan imunisasi Hepatitis B tidak menimbulkan efek samping. Andaipun ada efek samping ini hanya berupa keluhan nyeri pada bekas suntikan yang disusul demam ringan dan pembengkakan. Namun reaksi ini dapat hilang dalam waktu 2 hari.

Tingkat Kekebalan
Tingkat kekebalan vaksin Hepatitis B cukup tinggi yakni 94-96%. Pada umumnya setelah 3 kali penyuntikan lebih dari 95% anak mengalami respons imun yang cukup.

Kontra Indikasi
Penyuntikan vaksin Hepatitis B tidak dapat diberikan pada anak yang sakit berat.


IMUNISASI DPT
Definisi Imunisasi DPT
Imunisasi DPT (Dipteri Pertusis Tetanus) adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjangkitnya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. DPT merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toksoid). Pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahapan pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat anti. Pada pemberian ke dua dan ke tiga terbentuk zat anti yang cukup.

Usia dan Jumlah Pemberian Imunisasi DPT
Imunisasi DPT diberikan sebanyak 5 kali dan dilakukan secara bertahap. Imunisasi DPT diberikan pertama kali saat anak usia 2 bulan, dengan interval 4-6 mingg. Imunisasi DPT 1 diberikan saat anak usia 2-4 bulan, imunisasi DPT 2 diberikan saat anak usia 3-5 bulan, dan imunisasi DPT 3 diberikan saat anak memasuki usia 4-6 bulan.
Pemberian vaksin  imunisasi DPT 4 dapat diberikan 1 tahun setelah imunisasi DPT 3 yaitu pada usia 18-24 bulan. Sedangkan untuk pemberian vaksin imunisasi DPT 5 dapat diberikan saat anak mulai masuk sekolah, yaitu sekitar 5-7 tahun berikutnya tepatnya dalam kegiatan imunisasi di sekolah dasar dan diberikan padausia 12 tahun. Sebaiknya untuk ulangan pada usia 12 tahun diberikan dT (adt-adult dose) untuk vaksin difteria.


Lokasi Penyuntikan
Imunisasi DPT diberikan secara Intramuskuler 



Efek Samping
Pemberian imunisasi DPT menimbulkan demam. Efek samping ini dapat diatasi dengan obat penurun panas, apabila demamnya bertambah tinggi dan tidak kunjung reda setelah 2 hari, hendaknya anak segera dibawa ke dokter. Sementara itu bagi anak yang memiliki riwayat kejang demam imunisasi DPT tetap aman. Kejang demam tidak membahayakan karena ia mengalami kejanghanya ketika demam dan takkan mengalami kejang lagi setelah demamnya menghilang.
Pada anak yang memiliki bakat alergi terutama alergi kulit efeksamping yang kadang muncul ia mengalami pembengkakan dibagian tempat imunisasi beberapa lama kemudian. Pembengkakan lokasi imunisasi biasanya menghilang sekitar 1-2 bulan.



Kontra Indikasi
Imunisasi DPT tidak boleh diberikan pada anak yang mengalami kejang karena disebabkan oleh suatu penyakit seperti epilepsi menderita kelainan syaraf yang betul-betul berat atau setelah dirawat karena infeksi otak, dan anak yang alergi terhadap DTP. Anak seperti ini hanya boleh menerima imunisasi DT tanpa P karena antigen P inilah yang menyebabkan panas.


Comments

Popular posts from this blog

Persalinan kala I, kala II, kala III, dan kala IV

Biang Keringat dan Radang Tenggorokan