Persalinan kala I, kala II, kala III, dan kala IV

PERSALINAN
Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau bantuan (kekuatan sendiri).

PERMULAAN PERSALINAN
Tanda Persalinan Sudah Dekat
Lightenin
      Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk kedalam panggul. Penyebab dari proses ini adalah kontraksi Braxton Hicks, ketegangan dinding perut, ketegangan ligamentum rotundum, gaya berat janin kepala kearah bawah uterus.
     Masuknya kepala janin kedalam panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil dengan tanda-tanda terasa ringan dibagian atas dan rasa sesak berkurang, dibagian bawah terasa penuh dan mengganjal, kesulitan saat berjalan dan sering berkemih.
     Gambaran lightening pada primigravida menunjukan hubungan normal antara ke tiga  power (his), pasage (jalan lahir), passenger (bayi dan plasenta). Pada multipara gambarannya menjadi tidak jelas karena turunnya kepala bayi bersamaan dengan proses persalinan.

Terjadinya His Permulaan
     Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton Hicks yang kadang dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang ditimbulkan. Biasanya pasien mengeluh adanya rasa sakit dipinggang dan terasa sangat menggangggu. Adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron menyebabkan kadar hormon oksitosin meningkat dan dapat menjalankan funsinya dengan efektif untuk menimbulkan kntraksi atau his permulaan.
    His permulaan ini sering diistilahkan sebagai his palsu dengan ciri-ciri rasa nyeri ringan di bagian bawah, datang tidak teratur, tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan pada persalinan, durasi pendek, tidak bertambah bila beraktivitas.

TANDA MASUK DALAM PERSALINAN
Terjadinya His Persalianan
    Karakter dari his persalianan adalah pinggang terasa sakit, sifat his teratur interval makin pendek dan kekuatan his makin besar, terjadi perubahan pada serviks, jika pasien menambah aktivitasnya misalnya dengan berjalan maka kekuatan hisnya bertambah.

Pengeluaran Lendir dan Darah
    Dengan adanya his persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan perdarahan dan pembukaan, pembukaan menyebabkan selaput lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas, terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

Pengeluaran Cairan
    Sebagian pasien mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya selaput ketuban. Jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan persalinan akan berlangsung dalam 24 jam. Namun jika tidak tercapai maka persalinan diakhiri dengan tindakan tertentu misalnya ekstraksi vacum sectio caesaria

TAHAPAN PERSALINAN
Kala I (Pembukaan)
    Pasien dikatakan dalam tahap persalianan kala I, jika sudah terjadi pembukaan serviks dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik. Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 1-10cm (pembukaan lengkap).
    Proses ini terjadi dalam 2 fase yaitu fase laten (8 jam)dimana serviks membuka sampai 3cm dan fase aktif (7 jam) dimana serviks membuka 3-10cm dan kontraksi terjadi lebih kuat serta sering pada fase aktif.
     Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga ibu yang sedang bersalin masih dapat berjalan-jalan .
    Lamanya kala I pada primigravida adalah 12 jam sedangkan pada multigravida berlangsung sekitar 8 jam. Berdasarkan Kurve Friedman diperhitungkan pembukaan pada primigravida 1 cm per jam dan multigravida 2cm per jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan.

Kala II (Pengeluaran Bayi)
    Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya ditambah kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jampada multigravida.
    Diagnosis kala II ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6cm.
gejala utama kala II adalah sebagai berikut:

  1. His semakin kuat dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50-100 detik.
  2. Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak.
  3.  Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan meneran karena tertekannya fleksus frankenhouser.
  4. Dua kekuatan yaitu his dan meneran akan mendorong kepala bayi sehingga kepala membuka pintu suboksiput bertindak sebagai hipomochlion berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung dan muka, serta kepala seluruhnya.
  5. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar yaitupenyesuaian kepala pada punggung.
  6. Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu, kemudian ditarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu belakang.
  7. Setelah kedua bahu bayi lahir, ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi
  8. Bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban
  9. Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit. 

Kala III (Pelepasan Plasenta)
    Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta. Setelah kala II berlangsung tidak lebih dari 30 menit kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Dengan lahirnya bayi dan proses retraksi uterus maka plasenta lepas dari lapisan bitabusch. Lepasnya plasenta sudah bisa diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda sebagai berikut :

  1. Uterus menjadi berbentuk bundar.
  2. Uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim
  3. Tali pusat bertambah panjang.
  4. Terjadi perdrahan. 

Sebab-sebab terlepasnya plasenta

  1. Saat bayi dilahirkan rahim sangat mengecil dan setelah bayi lahir uterus merupakan organ dengan dinding yang tebal dan rongganya hampir tidak ada. Posisi fundus uterus turun sedikit dibawah pusat karena terjadi pengecilan uterus maka tempat plasenta semakin mengecil. Plasenta harus mengikuti proses pengecilan hingga tebalnya menjadi 2 kali lipat daripada permulaan persalinan, karena pengecilan tempat perlekatannya maka plasenta menjadiberlipat-lipat pada bagian yang terlepas dari dinding rahim karena tidak dapat mengikuti pengecilan dari dasarnya
  2. Ditempat pelepasan plasenta yaitu antara plasenta dan desidua basalis terjadi perdarahan karena hematom tersebut sehingga daerah pelepasan meluas. 

Kala IV (Observasi)
    Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala IV dilakukan observasi terhadap perdarahan pascapersalinan paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Tingkat kesadaran pasien
  2. Pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, danpernafasan).
  3. Kontraksi uterus
  4. Terjadinya perdarahan dan dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500cc.
Daftar Pustaka
Ari dan Esti. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.

Comments

Popular posts from this blog

Imunisasi Hepatitis B dan Imunisasi DPT

Biang Keringat dan Radang Tenggorokan